
Sementara hubungan Nokia dengan Microsoft di Windows Phone dan Lumia tidak akan berakhir segera, Nokia siap bersaing dengan Huawei dan ZTE, misalnya, di segmen smartphone low-end.
Setengah dekade yang lalu Nokia mengalami masa meraup untung besar berkat genggaman perusahaan itu di pasar negara berkembang. Tapi sekarang pasar tersebut mulai matang, dan ponsel cerdas low-end semakin sering digunakan di daerah-daerah seperti Afrika, Timur Tengah dan Asia.
Nokia telah kehilangan kesempatan untuk mengokohkan diri di pasar berkembang itu dengan berfokus pada perangkat high-end Lumia yang dijual di pasar yang matang.
Seolah-olah tak ada kata kembali, ketika Nokia membuang Symbian demi Windows Phone. Sementara Nokia masih menghasilkan sejumlah besar pendapatan dari ponsel Seri 40.
Menurut laporan keuangan terbaru perusahaan, penjualan bersih ponsel Nokia menurun sekitar 21 persen, sedangkan penjualan ponsel cerdas turun lebih dari 50 persen. Ini menunjukkan cengkeraman Nokia di pasar low-end yang lebih kuat daripada di pasar ponsel cerdas yang masih relatif baru.
0 komentar:
Posting Komentar